Tapi ia punya ibu yang membutuhkannya dan tidak tega untuk meninggalkannya sendiri. Setiap hari hatinya semakin gelisah. Pada suatu hari Uwais Al Qarni mendekati ibunya dan memohon izin untuk pergi bertemu Nabi Muhammad di Madinah. Sang ibu memaklumi perasaannya dan berkata, “Pergilah wahai anakku! temuilah Nabi di rumahnya. Penelitianyang dilakukan pada tahun 2010 sampai 2011 tersebut mengungkapkan bahwa 22 persen wanita mengaku dirinya merasa khawatir, gugup, dan cemas setiap hari atau setiap minggu dibandingkan dengan hanya 16 persen pria [1]. Nah kaan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan lebih cepat khawatir di banding pria. Berikutini rahasia gampang mendapatkan jodoh. 1. Selalu Memperbaiki Diri Jika kita tidak kunjung menemukan jodoh maka instropeksi dirilah, apakah kita pernah menyakiti orang lain. Kalaupun iya, segeralah bertaubat dengan meminta maaf kepada orang tersebut dan terus memperbaiki diri. Kita sering menyebutnya dengan hukum karma. 5cara nak kuat untuk berubah? December 29, 2017. Sejujurnya, nak berubah ni, semua orang mampu. Semua mampu berubah. Serius. Yang jadi masalah ialah, kita ni NAK berubah, atau kita ni NAK TAK NAK. Kalau kita NAK, Allah akan bukak jalan seluas-luasnya, Allah akan beri kemudahan dan kekuatan yang luar biasa pada kita. . – Soal jodoh dan pernikahan adalah masalah yang paling mendominasi perhatian dan pemikiran umumnya gadis yang telah cukup umur dan siap menikah. Disamping karena memang begitulah fitrahnya, juga itulah materi pertanyaan dan bahan “interogasi” yang hampir selalu diajukan oleh berbagai pihak kepada setiap gadis yang dinilai “sudah waktunya”, lebih-lebih jika usianya dianggap telah masuk kategori “tertinggal kereta”, karena sudah memasuki masa usia “kritis” bagi seorang gadis! Begitu pula denganku. Sebagai seorang gadis normal yang telah cukup usia, tentu akupun seperti yang lainnya, ingin segera mendapatkan jodoh dan memasuki jenjang dan tahapan kehidupan yang termasuk paling menentukan, yakni jenjang pernikahan dan tahapan hidup berkeluarga. Tapi disaat yang sama aku juga tetap harus selektif. Aku memang ingin secepatnya menikah, namun aku juga tidak ingin dapat suami yang “sembarangan”. Bahkan dalam hal ini mungkin dibilang aku termasuk yang perfect. Karena memang kriteria yang aku patok untuk calon suamiku cukup tinggi, nyaris sempurna. Ya, aku memang “mensyaratkan” calon imamku dalam keluarga dan calon bapak anak-anakku nanti insya-allah, tidak sekadar sosok yang saleh dalam dirinya saja, melainkan juga sekaligus harus “mushlih”, yakni aktivis dakwah yang punya komitmen dan kontribusi riil dalam upaya untuk mensalehkan orang lain, masyarakat dan kehidupan. Disamping itu ia haruslah seorang yang berilmu dan berpengetahuan syar’i yang mumpuni. Dan last but not least, sejak lama aku selalu mengharap-harap datangnya seorang calon suami yang “mujahid”, yakni yang menyimpan gelora semangat “jihad” dalam rangka membela dan memperjuangkan dinullah, serta memiliki andil nyata di dalamnya, sesuai ketentuan syariah dan tuntutan realita kondisi dan situasi yang ada. Nah, demi tergapainya cita-cita itu, akupun tak pernah henti selalu berharap dan tentu saja sekaligus menempuh beragam upaya dan usaha yang syar’i sesuai batas kemampuan yang kumiliki. Dan diantara upaya dan usaha itu adalah doa dan munajat, yang tak putus-putus senantiasa kupanjatkan kepada Allah Ta’ala, di setiap waktu dan kesempatan, siang dan malam, pagi dan petang. Dan empat tahun lamanya doa-doa permohonan khusus untuk jodoh ini secara istiqamah selalu aku lantunkan, namun pemuda “shalih – mushlih – mujahid” yang kutunggu-tunggu itu tak jua kunjung datang. Sampai akhirnya aku mendengar tentang keajaiban fadhilah istighfar dan kedahsyatan pengaruhnya sebagai wasilah istimewa bagi terwujudnya beragam keinginan, cita-cita dan harapan. Maka sejak saat itu, akupun kemudian lebih mengutamakan dan mendominankan dzikir serta doa istighfar ini daripada yang lain. Sehingga hari-hari hidupkupun menjadi hari-hari penuh istighfar dan tobat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penerima tobat. Dan lafal istighfar favorit yang biasa aku baca dan lafalkan adalah istighfar dari Nabi SAW. ini “Astaghfirullahal-ladzi la ilaha illa Huwal-Hayyul-Qayyum, wa atubu ilaih” Aku bersitighfar memohon ampun kepada Allah, Yang tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus, dan aku bertobat kepada-Nya. Biasanya aku melafalkan istighfar itu sampai 1500 kali. Selain itu aku juga menambah dengan lafal yang lebih pendek “Astaghfirullah, wa atubu ilaih” Aku beristighfar memohon ampun kepada Allah, dan aku bertobat kepada-Nya. Dan subhanallah. Istighfar memang benar-benar ajaib dan dahsyat. Setelah enam bulan dari istighfar khususku itu, jodoh yang telah cukup lama kuharap-harap dan kunanti-nanti itupun akhirnya datang juga. Dan hampir persis dengan seluruh kriteria “perfect”-ku yang telah kusebutkan diatas. Beliau seorang yang insya-allah saleh, aktivis dakwah, bergelar doktor di bidang ilmu hadits, dan sekaligus seorang yang di mataku pantas menyandang titel mujahid. Bahkan seperti harapanku, ternyata beliau juga berasal dari suku yang sama denganku… Subhanallah…! Akupun tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah atas karunia istimewa-Nya, dan sekaligus berharap semoga selanjutnya pernikahan dan kehidupan rumah tangga kami selalui dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam segala sisi dan aspeknya…! Aamiin ya Rabbal-alamin…! Catatan Mohon jangan sampai ada yang salah paham terhadap kandungan alur kisah diatas, sehingga keliru menyangka misalnya bahwa, dzikir dan doa dengan berbagai macamnya, secara mutlak tidak seefektif dan tidak sebesar pengaruh istighfar! Perlu diingatkan bahwa, semuanya, baik dzikir, doa, istighfar dan lain-lain, pada dasarnya memiliki potensi pengaruh yang sama sebagai wasilah guna mewujudkan keinginan dan menggapai harapan kepada Allah. Yang membedakan pengaruh amalan-amalan itu, satu sama lain, sebenarnya adalah kondisi masing-masing orang, dipadu dengan faktor cocok atau tepat tidaknya jenis amalan yang dipilihnya. Sehingga seperti kasus kisah sang gadis diatas misalnya, mungkin memang istighfarlah yang lebih cocok dan lebih tepat untuk kondisinya. Sementara itu untuk banyak orang yang lainnya, boleh jadi sebaliknya, justru dzikir tertentu atau doa tertentu atau amalan tertentu lain lagi, yang lebih cocok, lebih tepat, lebih “klik”, dan lebih efektif! Kisah ini akan melengkapi ikhtiar ikhwan-akhwat yang sedang mencari jodoh. Bisa jadi, Anda sering mengalami hal ini tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sebagaimana yang dikutip Ust. Saif Alemdar, dari buku “Dzikrayat Ali Tantowy”, karya Syaikh Ali Tantowy sendiri yang berisi catatan harian, kisah-kisah hidup beliau semasa kuliah dan menjadi Hakim. Kisah ini sangat terkenal di kalangan penduduk Damaskus karena diwariskan secara turun temurun selama 120 tahun lebih. Di kota bersejarah tersebut ada sebuah masjid besar yang bernama Jami’ al-Taubah. Sebelum dibangun masjid oleh Sultan Musa Adil al-Ayyuby pada abad ke 7 Hijriah, awalnya tempat tersebut adalah tempat maksiat. Saat itu Imam al-Masjid al-Taubah adalah Syaikh Salim Mesuty, seorang Faqih Hanafi yang berasal dari Albania, beliau sangat dihormati. Semua masyarakat senang berkonsultasi pada beliau apabila ada masalah. Beliau memiliki banyak santri, salah satunya seorang pemuda miskin yang dikenal cerdas dan shaleh. Karena tidak memiliki rumah, pemuda itu tinggal di salah satu ruangan kosong di masjid. Qodarullah, suatu hari pemuda itu tidak punya uang untuk membeli makanan. Namun, karena izzah yang terdapat pada dirinya, dia tidak mau meminta-minta,1 dia lebih memilih menahan lapar sambil berharap Allah memberinya rezeki. Setelah menahan lapar selama 3 hari, dalam keadaan lemah tak berdaya, terlintas di benaknya; “Saya sudah sampai pada level darurat terpaksa boleh makan bangkai atau mencuri secukupnya, sebatas konsumsi pengganjal perut.”2 Layaknya banyak kota besar di dunia, rumah-rumah di Damaskus saling berdempetan satu sama lain. Hal ini memudahkannya untuk melompati atap, dalam rangka berpindah dari satu rumah ke rumah yang lain. Aksi nekatnya dimulai dari menaiki atap masjid, kemudian menuju rumah penduduk. Syahdan! Saat singgah di sebuah rumah, dia melihat seorang wanita cantik, dia pun menundukkan pandangannya, karena dia sadar, tujuannya hanya untuk mencuri, itupun sekadar memenuhi kebutuhan perut, bukan yang lain. Di sadar firman Allah yang berbunyi … قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم ويحفظوا فروجهم Katakanlah kepada orang-orang beriman “Hendaklah mereka menundukan pandangan, dan menjagakemaluan; …” al-Nur 30 Dengan sigap dia berpindah ke tembok sebelah, di sana tercium aroma makanan yang cukup menggoda bagi seorang yang sudah 3 hari belum makan. Seolah aroma khas makanan itu menuntunnya ke dapur di mana hidangan tersebut dimasak. Dengan cekatan dia masuk ke dapur dan membuka periuk, ternyata di dalamnya ada kudapan lezat bernama makdous. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengambil satu. Baru mau digigit, dia sadar, “Astaghfirullah, bagaimana mungkin aku masuk rumah orang lain dan mencuri, sementara aku sudah belajar halal-haram”. Diapun meletakkan kembali makdous yang berada di tangannya ke dalam periuk dan pergi. Dengan penuh penyesalan, sepanjang jalan atap rumah dia terus beristighfar sambil menuju Di masjid dia langsung bergabung ke majelis pengajian Syaikh Mesuty. Saking laparnya, dia tidak mampu menangkap apa yang sedang dijelaskan oleh sang guru. Setelah pengajian selesai, jamaah pun bubar. Tiba-tiba seorang wanita bercadar mendekati Syaikh Mesuty dan berbicara, entah apa yang dibicarakan tidak ada yang tahu, hanya dia dan syaikh yang tahu. Namun terlihat Syaikh Mesuty menganguk-angguk. Syaikh pun berpaling seakan sedang mencari seseorang, dan tidak ada seorangpun di masjid itu kecuali pemuda tadi, muridnya. “Kamu sudah nikah, belum?” tanya Syaikh, “Belum, tuan guru”. Jawabnya. “Mau nikah?” “Bagaimana saya menikah syaikh, untuk makan sehari-hari saja saya tidak punya uang”. “Wanita itu mengatakan bahwa suaminya sudah meninggal, dia bukan orang Damaskus, dia tidak punya siapa-siapa kecuali pamannya yang sudah tua. Ketika suaminya meninggal, dia meninggalkan rumah dan harta. Jadi, wanita itu ingin menikah supaya tidak sendiri lagi. Bagaimana? Kamu mau?”, kata syaikh. “Mau, tuan guru”. Jawabnya singkat. Syaikh memanggil wanita itu, “Kamu mau menikah dengan dia dengan kondisinya yang seperti itu”, wanita itupun setuju. Syaikh pun memanggil paman wanita itu sebagai wali dan beberapa orang saksi. Akad nikah pun dilangsungkan hari itu juga, dan syaikh menanggung mahar muridnya itu. “Sekarang kalian sudah menjadi suami-istri, silakan bawa suamimu”, kata Syaikh Mesuty. My home is where my husband is Merekapun beranjak pulang, sesampainya di rumah, wanita itu membuka cadar, ternyata wanita itu masih muda dan cantik sekali bagaikan bidadari. “Kasihku, apakah engkau ingin makan?”, tawarnya pada suami yang baru dinikahinya. Si pemuda malah keluar panas-dingin, karena menyadari bahwa rumah tersebut adalah rumah yang tadi dimasukinya tanpa izin. Dia pun menangis lalu menceritakan kisahnya. Mendengar hal itu Istrinya berkata, “Ini adalah buah manis dari sabar dan takwa, saat kamu menahan diri agar tidak memakan makdous secara haram, Allah memberikan ganti yang lebih baik dari itu. Tidak hanya makdousnya, bahkan rumah beserta pemiliknya secara halal”. Syaikh Tantowy mengatakan, “Kisah cinta ini nyata, dan aku mengenal para tokohnya. Saat seseorang meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan menggantikan dengan hal lain yang lebih baik”. إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ Hadits riwayat Ahmad 1 Haram mengemis dalam Islam, kecuali terpaksa dengan syarat-syarat yang ketat sebagaimana dalam kitab fiqih parah ulama. 2 Di zaman khilafah, orang mencuri karena lapar mendapat kelonggaran tidak diberikan sanksi hukuman atau pidana. Kerugian korban pencurian, ditanggaung pemerintah. 3 Menyesal, istighfar, bertekad tidak mengulangi lagi, dan mengembalikan hak orang lain termasuk orang kafir adalah syarat diterimanya taubat ISTIGHFAR merupakan salah satu bentuk pengampunan kita sebagai hamba kepada Allah SWT atas segala dosa-dosa yang telah dilakukan. Baik itu dosa besar maupun dosa kecil. Dosa yang terasa maupun dosa yang tidak terasa. Dosa yang disengaja maupun dosa yang tidak disengaja. Namun, salah satu cara penagmpunan tersebut jarang sekali kita melakukannya. Padahal, caranya itu tidak menyulitkan. Kita hanya diam di tempat sambil mengucapkan lafadz “Astaghfirullahal’adziim”. Rasa malas pasti selalu saja ada. Ada saja alasan yang dapat menggugurkan niat kita untuk bertaubat kepada Allah. Rasulullah SAW yang kita ketahui sebagai makhluk yang suci, terhindar dari segala dosa, namun beliau tetap memohon ampun pada Allah. Dalam suatu hadis dikatakan bahwa Rasulullah setiap harinya membaca istighfar 70 kali. Dan dalam riwayat lain dikatakan bahwa Rasulullah beristighfar 100 kali per hari. Itulah Nabi kita, yang selalu merendahkan dirinya di hadapan Allah. Walau sudah kita ketahui bahwa beliau adalah makhluk yang suci. Tapi, lihatlah diri kita, pernahkan kta melakukan apa yang seperti Rasulullah contohkan? Dosa kita pasti sudah banyak bahkan mungkin sudah tak dapat terhitung, tapi mengapa kita masih bersikap sombong kepada Allah? Kita sendiri tahu kan, bahwa diri kita adalah makhluk yang kotor. Setiap orang tak mungkin senang jika selamanya berada dalam kotoran. Maka dari itu, bersihkanlah. Dengan perbanyak istighfarlah kita dapat membersihkan kotoran tersebut. Oleh karena itu, kita perbaiki kembali diri kita dengan selalu mengingat kesalahan kita. Jangan kita biarkan diri kita terlarut dalam kotoran yang terlihat bersih. Tapi, cobalah muhasabah diri untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Memohon ampun kepada-Nya atas segala dosa yang telah diperbuat. Allah SWT berfirman, “Dan dia berkata, Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepadamu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa’,” QS. Hud 52. Itulah janji Allah yang tertera dalam firman-Nya. Maka, kita tidak usah khawatir bahwa yang kita lakukan itu akan sia-sia, karena Allah telah berjanji akan memberika kekuatan untuk kita. Dengan kekuatan itulah kita dapat selalu beribadah kepada Allah, melakukan aktivitas seperti biasanya, bahkan untuk menghadapi orang-orang yang akan menurunkan semangat kita pun, kita akan bisa menahannya dan hati kita tak akan tergoyahkan. Kuncinya ialah jangan kembali lagi untuk berpaling dari Allah dengan berbuat dosa. Saat kita perbanyak istighfar, maka saat itu pula lah kita telah berjanji kepada Allah untuk tidak berpaling dari-Nya. Wallahu alam. Dalam ajaran Islam, saat dilanda kegalauan dalam memilih salah satu di antara beberapa pilihan, ada baiknya untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT melalui salat sunnah istikharah. Termasuk jika menyangkut soal pendamping hidup yang bukanlah hal sepele, ada doa sholat istikharah jodoh yang bisa kamu istikharah sendiri dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dalam hadits sahih Bukhari yang menyampaikan "Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahuanhuma, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kami cara mengerjakan salat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami Surat Al-Qur'an. Rasulullah bersabda 'Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan salat dua rakaat selain salat fardlu...' HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya." Penasaran seperti apa bacaan doa istikharah untuk meminta petunjuk jodoh terbaik? Nah, berikut rangkumannya untuk Doa istikharah jodohilustrasi menyebut istigfar salat istikharah sama seperti salat sunnah dua rakaat lainnya dengan mengucap niat salat istikharah. Bedanya, selepas mengucap dua salam dan berzikir kamu diwajibkan membaca doa doa istikharah jodoh yang bisa dipanjatkan, yaitu Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika al adziim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu hadzal amro sebut nama urusan tersebut khoiron lii fii diinii wa ma’aasyi wa aqibati amrii faqdurhu lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa aqibati amrii fash-rifhu anni wasrifnii anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsummardhinii. Artinya "Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ... baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ... jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya."Nah, kamu bisa mengisi bagian yang rumpang tersebut dengan menyebut nama perkaranya. Doa istikharah ini pun bisa dibaca artinya dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa Arab. Karena sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui dan Mendengar hamba-Nya. Baca Juga Doa Tahajud Akhir dan Artinya, Lengkapi Amalan Salat Sunnah 2. Waktu yang tepat untuk berdoa istikharah jodohIlustrasi iktikaf. DarmelPada dasarnya, salat istikharah boleh dikerjakan di waktu kapan pun selain waktu yang dilarang untuk salat sunnah yaitu setelah salat Subuh hingga matahari meninggi, lalu usai salat Ashar sampai matahari yang utama salat istikharah dikerjakan di waktu malam atau setelah melaksanakan salat Isya hingga sebelum masuk waktu salat Subuh. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits sahih Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda "Di setiap malam Allah SWT turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam terakhir. Dan Allah SWT berkata, 'Adakah hambaku yang meminta sehingga pasti akan Aku berikan apa yang ia pinta. Adakah hambaku yg berdoa hingga pasti Aku akan kabulkan doanya. Adakah hambaku yang memohon ampunan dengan istighfar sehingga aku akan ampuni dosanya." HR. Bukhari dan Muslim. 3. Bentuk jawaban dari doa istikharah termasuk salat sunnah yang dianjurkan, menurut Imam An Nawawi dalam bukunya Al-Adzkar. Karena itu, jika kamu sedang bimbang dalam memilih jodoh, laksanakanlah salat ini dan panjatkan doa istikharah jodoh agar diberi petunjuk dari doa istikharah adalah berupa kemantapan hati yang diberikan oleh Allah SWT terhadap sesuatu yang menjadi perkara. Hal ini dijelaskan pula dalam riwayat Ibnu Sunni yang dikutip Syaikh Wahbah Az Zuhaili rahimahullah dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu. "Hai Anas, jika engkau menginginkan sesuatu, maka mintalah petunjuk kepada Allah sebanyak tujuh kali. Setelah itu, lihatlah urusanmu mana yang masuk dalam hatimu pertama kali karena di situlah tempat kebaikan." Lalu, disampaikan pula oleh Imam An Nawawi rahimahullah, kemantapan hati yang kamu rasakan pastikan tidak bercampur dengan kehendak pribadi. Sebab jika kamu memiliki perasaan "ini yang terbaik" sebelum mengerjakan salat istikharah, maka salat tersebut kurang tawakkal pada kekuasaan dan pengetahuan Allah kompleks juga, ya, perihal tata cara doa istikharah jodoh. Tapi, ini harus dilakukan oleh kamu saat menentukan pilihan pendamping hidup yang tepat. Karena sebaik-baiknya keputusan datang dari Allah SWT. Baca Juga Doa Haid Hari Pertama dan Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan

kekuatan istighfar untuk jodoh